Rabu, 21 Agustus 2019

Budaya

Kuda Lumping adalah salah satu kesenian tradisional Jawa yang menggambarkan sekelompok prajurit penunggang kuda. Kuda yang di gunakan dalam tarian ini bukanlah kuda sungguhan, namun kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dibentuk dan dihias menyerupai kuda. Tarian ini sangat populer di masyarakat Jawa, khususnya Jawa tengahdan sekitarnya.

Selain Kuda Lumping, tarian ini juga sering di sebut “Jaran kepang” karena bentuk dari kuda yang di hiasi dengan rambut tiruan terbuat dari tali plastic dan di hias dengan cara di kepang. Selain menyuguhkan gerak tari, tarian ini juga terdapat unsur magis karena setiap pertunjukannya ada beberapa penari yang kesurupan dan beberapa ritual yang di lakukan dalam tarian ini. Selain itu ada beberapa atraksi berbahaya yang di pertontonkan seperti memakan beling, menyayat diri, berjalan di atas pecahan kaca dan beberapa atraksi berbahaya lainnya. Tarian ini merupakan pengembangan dari kesenian “Jatilan”. Walaupun masih terdapat beberapa unsur seperti kesurupan dan atraksi berbahaya, namun pada Kuda Lumping ini lebih mengutamakan gerakan tari yang menggambarkan jiwa kepahlawanan para prajurit berkuda dalam peperangan.


Kostum yang di gunakan dalam pertunjukan Kuda Lumping biasanya adalah pakaian para prajurit dengan menggunakan baju lengan panjang atau pendek, namun ada juga yang menggunakan rompi, bahkan tidak memakai baju. Pada bagian bawah menggunakan celana pendek sampai bawah lutut dan di hiasi dengan beberapa hiasan warna – warni dan kain bermotif batik. Untuk bagian kepala biasanya menggunakan mahkota atau blangkon. Aksesoris yang di gunakan adalah gelang tangan, gelang kaki, ikat pinggang, keris dan penutup dada. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar